Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

How I Deal with Baby Blues

"It's the best of times; it's the worst of times. That's how an estimated 60 to 80 percent of new moms feel a few days or weeks after childbirth. So called "baby blues" appear (appropriately) out of the blue, bringing on unexpected sadness and irritability, bouts of crying, restlessness, and anxiety. Unexpectedly because -well, for one thing, isn't having a baby supposed to make you happy, not miserable?" -www.whattoexpect.com Hai, Di post ini saya mau sharing tentang salah satu hal yang saya alami setelah kelahiran Kaibirru. Besides all the prides and joys of becoming a mother, baby blues hit me hard , dan narasi di atas menjelaskan apa yang saya rasakan di dua minggu pertama menjadi ibu.  It wasn’t like I didn’t see it coming . Saat hamil, saya banyak membaca artikel tentang kemungkinan terjadinya baby blues ini pada ibu yang baru melahirkan. Sehingga bisa dibilang saya menyiapkan diri saya kalau-kalau benar kena baby blues . N

Melahirkan Kaibirru

Halo semua! Akhirnya bisa juga update blog ini pasca lahiran hehehe. Anyway , di post yang sekarang, saya mau sharing tentang proses melahirkan anak saya dan suami :). Hari Sabtu, tanggal 12 Agustus 2017 kami kontrol mingguan dengan obgyn Dokter Sofani. Alhamdulillah hasil pemeriksaan bagus, dan Dokter Sofani nyempetin cek dalam alias ngobok-ngobok vajayjay L. Ternyata, hasilnya sudah pembukaan satu. Horee… hehe. Dokter Sofani cuma pesen, ini kayaknya beberapa hari lagi lahiran, sering-sering aja induksi alami sama suami. LOL. Hari Senin, 14 Agustus 2017 saya mulai merasakan rasa-rasa kayak mau mens gitu. Mulai mikir, apa ini kontraksi ya? Tapi gak mau ke gr-an jadi saya coba hitung intervalnya. Masih per 7 menit dan kadang teratur kadang nggak. Saya update suami, dan dia langsung nawarin untuk pulang dan ke RS, tapi saya takut false alarm jadi ya saya bilang tunggu sampe bener-bener sakit deh hihihi sotoy uga kalo dipikir-pikir. Dari siang menjelang sore, interval

Kelas Hypnobirthing (Bukan dengan Uya Kuya)

Hi readers ( if any LOL), Di awal Juli ini usia kandungan sudah 32 minggu. Kontrol ke obgyn sudah mulai 2 minggu sekali. Saya sebagai calon ibu yang agak cupu mulai deg-deg an karena hari perkiraan lahir semakin dekat haha. Di usia kandungan ini, saya dan suami memutuskan untuk ikut kelas pendidikan sebagai calon Ayah dan Ibu. Kalo lihat-lihat di Instagram sudah mulai banyak sih pihak yang mengadakan kelas semacam ini. Tapi karena mengingat usia kandungan yang udah 8 bulan, kami cari yang bisa kami ikuti secepatnya. Dan ternyata berjodohlah kami dengan weekend class hypnobirthing yang diadakan oleh Ibu Lanny Kuswandi dan tim di Kemang Medical Care. Pertama kali mendengar kata ‘ hypno’ sempet bikin ragu sih. Apakah kelas ini akan seperti acara hipnotis Uya Kuya? Asli, awalnya saya kira bakal kayak hipnotis-hipnotis yang kayak di reality show Uya Kuya hahaha. Tapi setelah saya coba scroll2 instagram feeds nya ibu Lanny dan@hypnobirthingindonesia kayaknya nggak kayak gitu y

The Beginning of Third Trimester and 4D USG

Pertengahan Juni tahun 2017 ini ( maaf ini nulisnya udah hampir sebulan yang lalu tapi mandek di draft terus haha ), alhamdulillah si bayi sudah berusia 30 minggu. Kehamilan saya sudah masuk trimester ketiga, dan sekarang kalo jalan udah mulai berat lantaran perut yang makin besar dan bulat haha. Mual dan muntah masih saya alami ( manaaa katanya mual muntah akan hilang pas trimester dua? Huhu ) walaupun tidak se-ekstrim trimester satu. Even pas trimester dua, mual muntah pun masih agak sering sih. Terlepas dari segala keluhan yaitu mual, muntah, back pain, susah tidur, beser, --- loh kok banyak— kami berdua bersyukur si bayi dalam keadaan sehat sentosa. Insya Allah terus sehat ya, Nak. Apalagi kalo tendangannya lagi terasa, rasanya langsung lupa sama segala keluhan hehe.  Di trimester ketiga ini juga saya dan suami berkesempatan untuk melakukan pemeriksaan USG 4 dimensi. Pemeriksaan USG 4 dimensi sendiri sebenarnya tidak diwajibkan sih oleh obgyn saya yaitu Dokter Sofani. Menurut

My Life After Marriage

Setelah menikah bulan November 2016 kemarin, pertanyaan yang sering banget ditanyakan oleh teman-teman saya adalah: “ Gimana setelah nikah ?” atau “ Seneng gak nikah? ”.  Dua pertanyaan yang sebenernya saya suka bingung jawabnya, karena pengennya jawab panjang lebar. Padahal kan belum tentu yang nanya pengen dengerin, siapa tau hanya basa-basi.  Jadi sebenarnya gimana sih Life after Marriage ? Kalo dari saya pribadi, seneng sih sudah pasti ya. However, the happiness also comes with big responsibilities , jadi ya tentunya baik saya ataupun suami harus mulai adaptasi juga sebagai suami dan istri, bukan lagi sebagai pacar. Beberapa hal yang saya rasakan dan saya hadapi sampai saat ini sebagai istri baru ( maksutnya baru jadi istri gitu, bukan jadi istri kesekian. Ya Allah jangan sampe, ketok meja 33x ) kurang lebih adalah sebagai berikut.  1. Mengakrabkan Diri dengan Domestic Works   Buat saya yang selama hidup selalu disediakan Asisten Rumah Tangga (ART), hal yang s

Drama Obgyn

Hai, Udah lama banget saya gak galau. Terakhir galau kayaknya pas mikirin ribetnya acara kawinan aja. Nah, sekarang pas hamil, yang bikin saya galau adalah memilih obgyn . Alias dokter kandungan buat saya dan si jabang bayi. Seperti postingan saya sebelumnya, saya sudah sempat konsul ke Dokter Sofani Munzila di RS Mitra Keluarga Depok ( Mitra Keluarga ) dan Dokter Diah Kartika Sari di Kemang Medical Care ( KMC ). Sebenar-benarnya, saya sendiri tidak merasakan kendala berarti sama kedua dokter tersebut. Istilahnya ya, cocok-cocok aja sama semua dokter. Selama saya gak dijudesin, ga dijutekin, ga diresein, ga dibego-begoin dan ga disepelein ( loh, kok jadi banyak ) mah saya nyantai. Jadi sebenarnya, kalo ditanya kenapa sempet pindah-pindah dokter, alasan saya kami lebih ke rumah sakitnya. Ini saya coba jabarin ya kekurangan dan kelebihan kedua rumah sakit di atas menurut pandangan kami . Karena sesungguhnya ya rumah sakit ga ada yang sempurna, tapi adanya yang ideal menurut

The First Trimester

Hai, Alhamdulillah usia kandungan saya sekarang sudah 17 minggu. Artinya saya sudah melewati trimester I ( yang bikin stress banget sampe udahlah, nggak ngerti lagi ), dan mulai masuk ke trimester II kehamilan. Gimana pesan dan kesannya kehamilan trimester I? Frustasi dan stress luar biasa :). Kagum dan iri banget sama ibu-ibu lain yang nggak keliatan drama pas trimester I kehamilan, karena saya setiap hari kayaknya drama haha. Mulai dari flek terus sampe bolak-balik obgyn seminggu 3x, kena flu berat sampe selama dua minggu lebih ( karena ga boleh minum obat, sis. Padahal tangan udah gatel banget pengen nyomot panadol, decolgen, atau setidaknya paracetamol ), badan rontok karena perjalanan rumah ke kantor jauhnya luar biasa ( udah bela-belain pake mobil padahal. Tapi tetep aja.. mabok tak tertahankan ). Yang bikin saya bener-bener kelelahan mungkin dua hal sih. Yang pertama , saya orangnya insecure berat. Saya gak bisa gak mikirin kerjaan walaupun kondisinya harus

25 and Pregnant

Hi everyone, Hope everyone is doing well. So, yeah, as you read above, I’m pregnant. 25, and pregnant. Sejujurnya, saya dan suami benar-benar tidak program cepat hamil, ataupun menunda. Karena kita benar-benar baru menikah November 2016 kemarin, dan baru menjalani kehidupan rumah tangga serta beradaptasi satu sama lain sebagai suami istri selama.. satu bulan. Sejak sebelum menikah kami berdua sepakat bahwa kami akan pasrah untuk urusan mendapatkan anak. Kalau segera dikasih ya Alhamdulillah, kalau belum dikasih ya Insya Allah, Allah yang paling tahu kapan waktu yang tepat bagi kami berdua untuk mendapatkan anak. FYI, karena jadwal mentsruasi saya dari jaman SMA tidak pernah teratur, saya sempat mengira akan sedikit kesulitan untuk mendapatkan anak karena menghitung masa suburnya pasti lebih ribet. Namun setelah seminggu saya telat menstruasi (walaupun jadwal mens saya sebenarnya tidak teratur, tapi saya memakai patokan tanggal menstruasi sebelumnya), akhirnya

Just Married

Halo! Apa kabar? *yaelah kayak ada yang baca aja, Di*  haha. Blog ini sudah sangat terbengkalai sih. Terakhir nulis juga udah lama banget. Banyak banget kayaknya update kehidupan saya yang ga terdokumentasi disini. Anyway, Alhamdulillah tanggal 13 November 2016 kemarin saya resmi menikah dengan suami saya, dan pada saat nyiapin rangkaian acara pernikahan saya janji kalo acaranya lancar, saya akan membahas tentang vendor-vendor yang terlibat, sebagai apresiasi saya dan suami kepada mereka. Intinya sih pas nyiapin acara pernikahan kita berdua sama-sama nggak mau ribet. Istilahnya, yang penting nikah. Cuma berhubung pernikahan juga ada andil orang tua, mau nggak mau kita harus kompromi. Jadi  bye-bye  pesta simple ala-ala outdoor di taman atau pinggiran pantai. Setelah maju mundur diskusi sana-sini, akhirnya kami sepakat acara akan bertemakan sunda. Untuk akad temanya warna putih, dan untuk resepsi temanya warna navy blue, silver, dan cokelat. Biar gampang, saya l